KISAH MASA KECILKU
KISAH MASA KECILKU
Aku rindu masa-masa kecil dulu. Masa-masa
yang telah lama aku tinggalkan. Masa kecil yang penuh kenangan, menyenangkan,
karena yang menyakitkan tak pernah mau ku kenang, atau memang sebenarnya tak
ada yang menyakitkan. Ah… bagi ku sekarang, semua kisah masa kecil dulu
menyenangkan. Masa-masa yang aku habiskan di “KAMPUNG KU” Masa-masa yang aku
habiskan bersama sahabat, anak-anak kampung yang hanya kenal keceriaan itu.
Ai… betapa indahnya. Betapa besar anugerah Allah, anugerah pengalaman
hidup yang begitu mengesankan itu.
Akan aku goreskan kenangan itu, tidak hanya di dalam ingatan, tapi
juga dalam guratan kata-kata yang ku rangkai menjadi sebuah kisah. Kisah
masa kecil ku. Oh….begitu banyak, hingga aku bingung mulai dari mana.
Tapi selebihnya, menulis kisah ini begitu mengasyikkan. Perjalanan mengenang
masa lalu. Masa kecil di tanah leluhur, Tanah Jawa tercinta.
1. Bermain di Lapangan
Hampir tiap
hari, aku bermain dengan teman-teman kampungku. Mereka ada banyak sekali.
Kadang mereka membuatku tertawa, kadang menangis. Tapi semuanya bagiku indah,
semua yang aku lakukan bersama teman-teman kampungku.
Kami punya tempat-tempat favorit untuk
bermain. Kami biasa bermain petak umpet, gobak sodor, kasti, beteng, sepak
bola, atau patung-patungan di tanah lapang yang terhampar di dekat rumah
teman-teman kampungku. Semuanya seru, apalagi kalau sudah main kasti,
Bapak-bapak dan Ibu-ibu penonton menyoraki dan kadang tertawa terbahak-bahak
melihat aksi kami. Permainan kasti adalah memukul bola yang dilempar lawan
sejauh-jauhnya, tapi yang kami lakukan adalah melempar pemukul sejauh-jauhnya.
Begitulah, permainan itu tak pernah serius, tapi cukup untuk memuaskan hati
kami. Setidaknya kami pernah mencoba permainan Jepang itu, meski acak-kadut
kami tak peduli, yang penting semuanya Happy.
2. Balapan sepeda.
Aku ingat betul ketika punya sepeda baru walaupun
ukuran sepeda sama tubuh aku lebih gede sepedanya tetapi hati ini rasanya
senang bukan kepalang, langsung saja deh balapan bareng teman-teman biar kayak
naik motor,bagian ban sepeda dikasih bekas aqua gelas biar bunyi bum bum bum
ada juga yang dikasih balon dan bekas kulit bambu kalau ditempat ku biasa
disebut klotokan. duh senangnya bukan main deh serasa naik motor ninja pokoknya.
Tak jarang juga kami menyatu dengan alam,
dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Meski siang-siang, terik matahari, panas,
kami tak peduli. Kami adalah sahabat matahari, tak ada yang perlu di takuti.
Salah
satu kegiatan kami adalah membuat perangkap ikan di parit-parit tengah sawah.
Menggiring ikan-ikan kecil masuk ke dalam perangkap. Berteriak senang saat
mendapati perangkap terisi dengan ikan-ikan kecil (meskipun sebenarnya yang
kami dapat saat itu adalah kecebong-kecebong). Memasukkannya dalam kantong
plastik, bergantian memegangnya, memandanginya yang bergerak gesit dalam air,
dan bernyanyi riang menapaki pematang sawah yang becek. Ah… hal sesederhana
itu, mampu membuat hati kami Gembira.
Komentar
Posting Komentar